Gol Lionel Messi yang dicetak ke gawang Iran dalam pertandingan penyisihan Grup F laga melawan Iran, Sabtu (21/6/2014) disebut legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona sebagai "campur tangan ilahi". Itu mengingatkan apa yang dia lakukan 28 tahun silam ketika dia mencetak "gol tangan Tuhan" ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986.
Dalam laga itu Messi menjadi penyelamat Argentina. Ketika pertandingan diperkirakan akan berakhir imbang tanpa gol, Messi memperlihatkan kejeniusannya dengan melepaskan tembakan kaki kiri ke pojok kanan gawang Iran pada menit ke-91. Kiper Alireza Haghihi yang tampil impresif sepanjang laga tak bisa membendung laju si kulit bundar sehingga Argentina menang 1-0. Kemenangan atas tim besutan Carlos Queiroz di Belo Horizonte itu memastikan Albiceleste lolos ke babak 16 besar. Pasalnya, di laga perdana Argentina juga meraih kemenangan atas Bosnia-Herzegovina.
Maradona memuji gol kapten Argentina itu. Menurut mantan pelatih Albiceleste tersebut, Messi bisa mencetak gol spektakuler karena ada bantuan Tuhan. "Argentina lolos ke putaran kedua dengan campur tangan ilahi dalam penampilan kapten mereka pada masa injury time," tulis Maradona dalam kolomnya di Times of India, sehubungan dengan perayaan Gol Tangan Tuhan miliknya.
"Sebelum Brasil, Messi hanya mencetak satu gol dalam dua Piala Dunia terdahulu. Pada edisi sekarang sejauh ini, dia sudah mengemas dua gol dalam dua pertandingan. Tentu saja dia telah memulai apa yang dunia harapkan kepadanya."
"Apa yang bisa menjadi hasil terbesar (Iran) dalam sejarah sepak bola mereka tidak terjadi karena pesepak bola terbaik dari generasi ini melepaskan tendangan dengan kaki kiri ketika timnya sangat membutuhkannya. Itu merupakan upaya yang sangat baik; penempatan, kekuatan dan arah lengkungan bola yang sempurna."
Meskipun dirinya senang dengan hasil yang diraih, tetapi pria berusia 53 tahun tersebut mengakui bahwa penampilan Argentina tidak terlalu bagus. Format favorit 4-3-3 tidak bekerja dengan baik. Argentina akan memainkan pertandingan terakhir melawan Nigeria, 25 Juni mendatang, di Port Alegre. Tim besutan Alejandro Sabella ini hanya perlu minimal hasil imbang untuk lolos dengan status juara grup.